Agrigenomik memegang peranan kunci dalam menghasilkan bibit unggul yang dapat meningkatkan produktivitas industri agrikultur.
Di Indonesia, meskipun kita memiliki beragam varietas tanaman dan hewan ternak, tapi kita masih kesulitan untuk menghasilkan bibit yang berpotensi untuk diindustrialisasikan.
Dengan perkembangan agrigenomik, tantangan ini telah berubah menjadi peluang yang sangat besar bagi Indonesia untuk dapat menghasilkan bibit unggul.
Bagaimana cara genomik bisa membantu industri peternakan, pertanian dan perkebunan di Indonesia?
Baca Juga: Mengungkap Potensi Genomik untuk Pertanian & Peternakan
Apa itu Agrigenomik?
Dilansir dari Illumina, genomik agrikultur, atau biasa disebut agrigenomik, adalah penerapan ilmu genomik dalam dunia agrikultur, seperti peternakan, pertanian, dan perkebunan.
Ilmu ini sangat penting untuk mendorong peningkatan produktivitas dan kualitas pangan di dunia, terutama dalam hal menciptakan bibit unggul.
Upaya untuk menemukan bibit unggul, sebenarnya sudah dilakukan sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Kita ambil contoh pada bidang pertanian.
Para petani jaman dahulu telah menyadari bahwa tidak semua bibit tanaman itu sama. Ada bibit yang lebih produktif, dan ada bibit-bibit yang memiliki karakter yang unik. Karena itulah, mereka bereksperimen untuk membiakkan atau menyilangkan tanaman dari bibit unggul tersebut.
Jika ternyata eksperimennya berhasil, maka petani akan menanam bibit unggul tersebut pada siklus berikutnya. Inilah yang disebut dengan selective breeding.
Dengan adanya ilmu agrigenomik, kini kita dapat menganalisis dan memahami karakteristik dari gen tanaman dan hewan ternak. Dengan begitu, kita bisa melakukan selective breeding dengan lebih cepat dan akurat.
Penerapan Agrigenomik di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Hal ini juga membuat Indonesia memiliki sangat banyak varietas tanaman dan hewan ternak.
Meski begitu, kita belum memiliki bibit unggul lokal yang berpotensi untuk diindustrialisasikan. Di sinilah agrigenomik menjadi kunci untuk mengatasi tantangan industri agrikultur di Indonesia.
Dengan melakukan pemeriksaan genomik, kita dapat mengetahui mana bibit unggul yang berpotensi menjadi grand parent stock yang berkualitas. Hal ini membuka peluang besar untuk meningkatkan kualitas produksi pangan kita.
Penerapan agrigenomik dapat ditemukan pada sektor peternakan, seperti misalnya pada ayam, kambing, sapi, atau hewan ternak lainnya.
Dengan menerapkan tes genomik, kita dapat mengidentifikasi hewan ternak yang memiliki sifat-sifat unggul, seperti:
- Pertumbuhan yang cepat
- Ketahanan terhadap penyakit
- Mortality rate atau tingkat kematian rendah
- Feed conversion ratio atau rasio konversi pakan yang rendah
- Kualitas produk ternak, seperti daging, susu, atau telur, yang baik.
Jika kita berhasil menerapkan genomik dan mendapat bibit hewan ternak yang unggul, maka produktivitas dan efisiensi industri peternakan akan semakin meningkat.
Selain itu, agrigenomik juga memberikan dampak positif pada sektor pertanian atau perkebunan. Misalnya saja pada tanaman padi, jagung, atau kelapa sawit.
Agrigenomik bisa membantu kita mendapatkan varietas tanaman lokal yang tahan terhadap cuaca ekstrem, penyakit, dan hama, serta cocok dengan kondisi lingkungan di Indonesia.
Dengan memiliki bibit tanaman yang unggul seperti itu, petani dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Baca Juga: Adakah Manfaat Genomik untuk Hewan dan Tumbuhan?
Majukan Industri Agrikultur Indonesia dengan Genomik
Agrigenomik merupakan cabang ilmu genomik yang revolusioner dalam dunia agrikultur. Dengan memanfaatkan ilmu genomik, kita dapat menciptakan bibit unggul yang berpotensi meningkatkan kualitas dan produktivitas di sektor agrikultur.
Meski demikian, diperlukan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak, seperti ilmuwan, petani, pemerintah, dan pelaku industri untuk dapat menerapkan genomik dengan maksimal.
Jika Anda tertarik untuk mengenal genomik lebih lanjut, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTok, Instagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!
Terakhir diperbarui pada: 24 Agustus 2023
Telah ditinjau oleh: dr. Muliawan Yoeko