Pernahkah Anda merasakan sensasi panas dan perih di dada setelah makan? Jika iya, Anda mungkin saja mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), atau yang biasa dikenal sebagai penyakit asam lambung.
Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai ap aitu GERD, gejala awal, hingga risikonya.
Yuk kita bahas!
Simak video lengkapnya di sini!
Apa itu GERD?
Berdasarkan penjelasan dari dr. Agastjya Wisjnu,Sp.PD-KGEH FINASIM, GERD merupakan suatu reflux atau baliknya isi lambung menuju ke kerongkongan.
Pergerakan isi lambung ke kerongkongan ini disebabkan oleh lemahnya klep atau katup yang membatasi antara kerongkongan dan lambung.
Hal ini menyebabkan setiap kali lambung penuh, isi lambung akan terdorong ke kerongkongan. Sedangkan pada kondisi normal, isi lambung seharusnya bergerak ke bawah atau ke usus dua belas jari.
Apakah GERD dan Maag Berbeda?
Walaupun memiliki gejala yang sama, ternyata GERD dan maag adalah dua kondisi yang berbeda.
Maag merupakan kondisi dimana adanya peradangan pada dinding lambung yang disebabkan oleh bakteri. Oleh karenanya, organ tubuh yang terdampak hanyalah dinding lambung saja.
Sedangkan pada GERD, penyebab masalahnya adalah lemahnya sfingter esofagus, sehingga asam lambung dan makanan bisa naik kembali ke kerongkongan.
Apa Saja yang Dirasakan Penderita GERD?
Jika seseorang mengidap GERD, maka berikut beberapa gejala yang akan dirasakan:
- Sulit menelan karena kerongkongan seperti tersumbat saat menelan
- Muncul rasa pahit di mulut
- Heartburn atau rasa panas dan perih di dada, terutama setelah makan, berbaring, atau membungkuk
- Batuk kering di malam hari yang disebabkan oleh iritasi dari asam lambung
- Suara menjadi serak karena asam lambung mengiritasi pita suara
- Mual dan muntah
- Bau mulut akibat asam lambung yang naik ke mulut
- Merasakan nyeri di dada seperti serangan jantung.
Bahaya GERD yang Perlu Diwaspadai
Meskipun gejala GERD bisa dikelola, namun kondisi ini tetap perlu mendapat perhatian khusus dan tidak boleh disepelekan.
Jika tidak ditangani dengan baik, GERD dapat berkembang menjadi komplikasi serius, seperti:
- Esofagitis erosif: Iritasi dan peradangan pada lapisan kerongkongan akibat paparan asam lambung kronis.
- Barrett’s esophagus: Perubahan pada jaringan kerongkongan bagian bawah yang dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.
- Kanker esofagus: Meskipun jarang terjadi, GERD yang tidak ditangani dengan baik bisa menjadi pemicu kanker esofagus.
- Masalah pernapasan: Asam lambung dapat mengiritasi saluran pernapasan dan memicu asma atau terjadinya pneumonia aspirasi (masuknya cairan lambung ke paru-paru).
Baca Juga: Tips Menjalani Puasa dengan Nyaman untuk Penderita GERD
Tips Sederhana Mengatasi GERD
Setelah mengetahui apa saja bahaya dari GERD, pasien perlu menyesuaikan gaya hidup agar kondisi tubuh bisa terjaga dengan baik.
Berikut beberapa tips yang bisa diikuti untuk mencegah GERD bertambah parah:
- Menjaga berat badan agar tetap ideal. Hal ini akan membantu mengurangi tekanan pada perut.
- Makanlah dengan porsi kecil namun sering, dan menghindari makan secara berlebihan.
- Hindari makanan pemicu GERD, seperti makanan berlemak, pedas, asam, dan kafein.
- Berhenti merokok.
- Meninggikan kepala saat tidur untuk mencegah asam lambung naik.
- Hindari berbaring setelah makan, sebaiknya tunggu 2-3 jam setelah makan sebelum Anda berbaring.
Itulah penjelasan terkait GERD yang perlu untuk dipahami.
Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan panduan dan arahan yang tepat dalam menangani GERD sesuai dengan kondisi Anda.
Jika Anda tertarik dengan pembahasan dr. Ivan Sini seputar kesehatan, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTok, Instagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!