Fibroid rahim merupakan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan ketidaksuburan pada wanita.
Kondisi ini sering kali dialami oleh banyak wanita, walaupun tidak selalu disadari karena terkadang tidak ada gejala yang dirasakan.
Meski demikian, penyakit ini perlu diwaspadai dan dicegah sejak dini.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang apa itu fibroid rahim, penyebab, penanganan, hingga pencegahannya.
Baca Juga: Azoospermia Obstruktif & Non-Obstruktif, Cegah & Obati
Mengenal Apa Itu Fibroid rahim
Fibroid uterus atau leiomyoma merupakan kondisi dimana ada daging atau tumor yang tumbuh di dalam rahim dan umumnya bersifat non-kanker.
Walau sifatnya hampir selalu non-kanker atau jinak, kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat mengganggu kesuburan wanita.
Fibroid dapat tumbuh dengan ukuran besar maupun kecil.
Ada wanita yang memiliki fibroid dengan ukuran sangat kecil hingga tidak terlihat oleh mata, namun ada juga yang berukuran sangat besar hingga memenuhi rahim dan menimbulkan rasa nyeri.
Selain itu, lokasi fibroid juga bisa berbeda-beda di dalam rahim.
Berikut jenis-jenis fibroid ini berdasar lokasinya:
- Fibroid intramural: tumbuh di dalam dinding otot rahim.
- Fibroid submukosa: tumbuh menonjol ke dalam rongga rahim.
- Fibroid subserosa: tumbuh di bagian luar rahim.
Umumnya, infertilitas dapat terjadi pada fibroid submukosa.
Jika fibroid submukosa tumbuh cukup besar dan menutupi saluran tuba, maka hal ini dapat menyebabkan ketidaksuburan pada wanita.
Jadi, tidak semua fibroid uterus menyebabkan ketidaksuburan pada wanita.
Gejala Fibroid Rahim
Tidak semua orang yang memiliki memiliki fibroid dapat merasakan adanya gejala, terlebih jika ukurannya kecil.
Namun, berikut beberapa gejala yang bisa diwaspadai sebagai gejala dari fibroid rahim:
- Menstruasi jadi lebih menyakitkan dan mengeluarkan lebih banyak darah
- Merasa ada tekanan pada panggul atau perut
- Perut membesar atau terdapat pertumbuhan fibroid pada uterus
- Terasa nyeri berkepanjangan di bagian perut atau panggul
- Menjadi sering buang air kecil atau kesulitan buang air kecil
- Merasa sakit saat melakukan hubungan intim
- Sembelit.
Penyebab Fibroid Rahim
Saat ini penyebab kondisi ini masih belum diketahui secara pasti.
Namun, berikut beberapa faktor yang mungkin mendorong munculnya fibroid uterus:
- Keluarga mempunyai riwayat fibroid uterus.
- Tingkat hormon estrogen dan progesteron lebih tinggi dari kadar seharusnya.
- Wanita telah berusia 40 tahun ke atas.
- Sudah mengalami menstruasi dini sejak umur di bawah 10 tahun.
- Kelebihan berat badan atau obesitas.
- Sering mengonsumsi daging merah dan memiliki kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko fibroid uterus.
Akan tetapi dalam hal ini, banyak yang meyakini bahwa penyebab utama dari fibroid adalah faktor hormonal.
Hal ini dikarenakan fibroid yang muncul selama kehamilan umumnya akan menyusut setelah kehamilan.
Baca Juga: Mengenal Teknologi Reproduksi Berbantu dan Jenisnya
Jenis-jenis Pengobatan
Ada beberapa jenis pengobatan untuk mengatasi fibroid rahim, seperti:
1. Konsumsi Obat secara Konsisten
Metode pengobatan yang pertama adalah dengan mengonsumsi obat Gonadotropin-releasing hormone agonist (GnRHa).
Obat tersebut berfungsi untuk menghambat produksi hormon estrogen dan progesteron yang menyebabkan tumbuhnya fibroid.
Efek samping dari obat ini adalah munculnya gejala menopause, seperti menstruasi terhenti, vagina mengering, dan meningkatnya risiko osteoporosis.
Semakin lama fibroid uterus dibiarkan dalam tubuh, peluang munculnya masalah kesuburan pun semakin tinggi.
Selain itu, dokter juga akan memberikan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) yang berfungsi untuk meredakan rasa nyeri.
2. Pengangkatan Melalui Tindakan Operasi
Jika pengobatan dengan konsumsi obat-obatan tidak berhasil, dokter akan menyarankan tindakan operasi untuk mengangkat fibroid di uterus.
Tidak perlu khawatir, prosedur ini hanya akan mengangkat fibroid saja, sehingga wanita masih bisa hamil setelah menjalani operasi ini.
Upaya Pencegahan Fibroid Rahim Sejak Dini
Untuk Anda yang ingin mencegah terjadinya kondisi ini, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan.
- Rajin berolahraga minimal sekali dalam seminggu.
- Mengatur pola makan yang sehat dan teratur.
- Menambahkan sayur dan buah-buahan pada menu diet.
- Hindari minuman yang mengandung gula sintetik atau minuman manis lainnya.
- Kurangi konsumsi makanan yang digoreng di minyak banyak.
- Menjauhi kebiasaan merokok.
Baca Juga: PCOS Apakah Bisa Sembuh? Ikuti Cara Ini!
Itulah pembahasan terkait fibroid rahim, mulai dari pengertian, gejala, penyebab, cara mengatasi hingga pencegahan.
Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda merasakan gejala dari penyakit ini.
Jika Anda tertarik dengan pembahasan dr. Ivan Sini seputar program hamil dan kehamilan muda, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTok, Instagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!