Memahami cara mengetahui masa subur adalah salah satu kunci sukses dalam menjalani program hamil.
Namun, apakah Anda sudah mengetahui apa itu masa subur?
Pada artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu masa subur, hubungannya dengan siklus haid, cara mengetahuinya, hingga ciri-cirinya.
Yuk langsung kita bahas!
Apa itu Masa Subur?
Masa subur adalah waktu dalam siklus menstruasi yang paling memungkinkan Anda untuk mendapatkan kehamilan.
Oleh karena itu, menghitung masa subur sangat penting bagi pasangan yang ingin mendapatkan keturunan.
Untuk bisa mengetahui kapan masa subur seorang perempuan, kita perlu memahami siklus haid atau menstruasi.
Memahami Siklus Haid atau Menstruasi
Siklus haid merupakan cara tubuh untuk mempersiapkan kehamilan. Sebagian besar perempuan akan mengalami siklus haid yang teratur, yang kurang lebih memiliki durasi 28 hari.
Meski demikian, setiap perempuan bisa memiliki durasi siklus haid yang berbeda, mulai dari 21 hingga 35 hari.
Umumnya, siklus haid akan dimulai saat menstruasi pertama hingga sebelum menstruasi berikutnya.
Menstruasi adalah pendarahan yang normal terjadi pada vagina sebagai bagian dari siklus bulanan perempuan.
Menstruasi ditandai dengan keluarnya darah merah secara deras. Oleh karena itu, jika darah yang keluar hanya berupa bercak atau spotting, maka belum bisa dikatakan sebagai menstruasi.
Berikut adalah tahapan pada siklus haid yang teratur dan tingkat kesuburannya:
- Hari ke 1-7 siklus haid (menstruasi): tahap paling tidak subur
- Hari ke 8-9 siklus haid (pasca menstruasi): tahap kurang subur tapi mungkin hamil
- Hari ke 10-14 siklus haid (hari sekitar ovulasi): tahap paling subur
- Hari ke 15-16 siklus haid (pasca ovulasi): tahap kurang subur tapi mungkin hamil
- Hari ke 17-28 siklus haid (penebalan dinding rahim): tahap paling tidak subur
Cara Mengetahui Masa Subur Wanita
Untuk Anda yang sedang menjalani program kehamilan, pastinya Anda ingin tahu kapan masa subur Anda.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui masa subur, yaitu:
1. Menggunakan metode basal body temperature (BBT)
Metode BBT merupakan sebuah cara paling sederhana untuk mengetahui masa subur. Cara ini dilakukan dengan mengukur suhu tubuh basal setiap pagi sesaat setelah bangun tidur.
Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh terendah yang terjadi pada saat tubuh beristirahat. Oleh karena itu, suhu ini perlu diukur sesaat setelah bangun tidur dengan menggunakan termometer.
Pada saat perempuan mengalami ovulasi, suhu tubuh basalnya akan mengalami sedikit peningkatan, yaitu sebanyak 0,5 hingga 1 derajat celcius.
Untuk melakukan metode ini, Anda perlu mencatat suhu tubuh basal Anda setiap hari, setidaknya selama tiga bulan. Hal ini bertujuan agar Anda memahami pola suhu tubuh Anda dan mengetahui jika terjadi peningkatan suhu tubuh.
Namun perlu diingat bahwa metode ini kurang akurat untuk memprediksi ovulasi, karena ketika Anda mengetahui bahwa suhu tubuh Anda meningkat, ovulasi sudah terjadi.
2. Menggunakan alat tes ovulasi
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui masa subur adalah dengan menggunakan alat tes ovulasi.
Alat ini bekerja dengan mendeteksi tingkat luteinizing hormone (LH) pada urin.
Jika tes menunjukkan hasil yang positif, maka ovulasi umumnya terjadi dalam 24 jam.
Meski demikian, hasil tes ini kurang akurat bagi perempuan yang memiliki siklus haid tidak teratur karena sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovary syndrome (PCOS).
3. Memeriksakan diri ke dokter
Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan dokter untuk memastikan masa subur Anda, misalnya pemeriksaan darah untuk mendeteksi hormon, melakukan ultrasonografi (USG), dan lain sebagainya.
Cara ini merupakan cara paling akurat karena dokter bisa melakukan berbagai pemeriksaan untuk memastikan masa subur. Selain itu, dokter juga bisa mengidentifikasi jika Anda mengalami kelainan kesuburan.
Cara Menghitung Masa Subur Wanita dengan Kalender
Selain menggunakan metode-metode yang sudah dijelaskan sebelumnya, masa subur juga bisa dihitung menggunakan kalender.
Pada perempuan yang memiliki siklus haid teratur, biasanya ovulasi terjadi 14 hari sebelum tanggal perkiraan menstruasi berikutnya.
Jika siklus haid berlangsung selama 28 hari, maka biasanya ovulasi terjadi pada hari ke-14. Sedangkan jika durasinya 35 hari, maka ovulasi umumnya terjadi pada hari ke-21.
Untuk pasangan yang sedang berusaha mendapatkan keturunan, penting sekali berusaha berhubungan pada hari itu. Karena sel telur hanya bertahan selama 24 jam saja.
Meski demikian, masa subur atau fertile window sudah dimulai sejak beberapa hari sebelum ovulasi. Hal ini disebabkan sperma dapat bertahan di tubuh wanita selama 5 hari.
Penting untuk diingat bahwa metode ini tidak akurat jika digunakan oleh perempuan yang memiliki siklus haid yang tidak teratur dari bulan ke bulan.
Lalu, bagaimana dengan perempuan yang siklus haidnya tidak teratur?
Siklus haid tidak teratur adalah haid yang terjadi di luar rentang waktu 21-35 hari, atau jika durasi siklus haid bisa memiliki selisih 7 hari atau lebih setiap bulannya. Misal, durasi siklus haid 30 hari di suatu bulan dan menjadi 23 hari di bulan berikutnya.
Untuk perempuan yang mengalami kondisi tersebut, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan terkait program hamil.
Hal ini dikarenakan siklus haid yang tidak teratur mungkin terjadi akibat hormon yang tidak seimbang, sehingga akan sulit mendapatkan kehamilan dengan program hamil biasa.
Baca Juga: 12 Ciri Ciri Hamil Muda yang Paling Awal Terjadi
Perhatikan Ciri-ciri Masa Subur
Selain dengan menghitung atau melakukan berbagai pemeriksaan, Anda juga bisa mengetahui masa subur dengan memperhatikan ciri-cirinya:
Ciri-ciri masa subur adalah sebagai berikut:
- Mengalami kram ringan di perut bagian bawah
- Terjadinya perubahan pada lendir vagina menjadi lebih basah, bening, dan licin mirip putih telur. Kondisi ini umumnya bertahan selama 3-4 hari.
- Meningkatnya suhu tubuh basal
- Adanya peningkatan gairah seksual pada wanita.
Bagaimana Cara Meningkatkan Kesuburan dan Peluang Hamil?
Di samping mengetahui masa subur, ada cara lain yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kesuburan dan peluang hamil, yaitu:
- Melakukan hubungan seksual secara rutin atau setiap 2-3 hari dalam sebulan.
- Menghindari rokok dan minuman beralkohol karena dapat mengurangi kesuburan wanita maupun pria.
- Menjaga berat badan ideal. Orang dengan berat badan berlebih atau kurang lebih berisiko memiliki ovulasi yang tidak teratur.
- Mengurangi tingkat stres.
- Mengobati penyakit yang dapat menyebabkan masalah kesuburan, seperti endometriosis, PCOS, fibroid rahim, penyakit autoimun, dan lain sebagainya.
Itulah pembahasan tentang fertile window yang perlu dipahami oleh pasangan yang ingin mendapatkan keturunan.
Pada artikel-artikel selanjutnya, kita akan membahas lagi tentang hal-hal yang penting dalam mempersiapkan kehamilan.
Jika Anda tertarik dengan pembahasan dr. Ivan Sini seputar program hamil dan kehamilan muda, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTok, Instagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!
Terakhir diperbarui pada: 8 Desember 2023
Telah ditinjau oleh: dr. Muliawan Yoeko
Sumber referensi:
- Johns Hopkins Medicine, diakses pada November 2023, Calculating Your Monthly Fertility Window
- Medical News Today, diakses pada November 2023, What Days Can You Get Pregnant?
- Medline Plus, diakses pada November 2023, Menstruation