Endometriosis adalah merupakan kondisi medis yang belum bisa diketahui maupun diprediksi penyebab dan implikasinya. Kondisi ini adalah merupakan tumbuhnya jaringan endometrium (selaput rahim) di luar dari tempat yang semestinya. Tempat yang sering ditemukan adalah pada daerah rongga abdomen, rongga panggul, ovarium , saluran telur dan pada daging rahim itu sendiri (adenomyosis).
Beragam penelitian telah dilakukan dan hingga saat ini belum dapat menjelaskan perjalanan penyakit ini. Perlu diketahui bahwa pada umumnya gejala endometriosis dapat berupa nyeri haid, nyeri saat berhubungan, dan infertilitas. Pada tahap awal, endometriosis hampir sulit dideteksi melalui pemeriksaan fisik ataupun USG, dan tes darah. Namun apabila kista endometriosis ini telah berkembang, dokter akan dapat mendeteksinya melalui pemeriksaan USG transvaginal. Salah satu cara terbaik untuk melakukan tindakan medis pada endometriosis adalah tindakan laparoskopi, yakni sebuah teknik pembedahan minimal invasive yang tidak mengakibatkan luka operasi besar.
Apabila nyeri haid berlebih, dan diduga disebabkan oleh endometriosis, maka dokter dapat memberikan penanganan dengan pemberian terapi simptomatik, yakni mengurangi jumlah maupun siklus mens seperti memanfaatkan pil KB untuk menekan jumlah darah saat mens. Terapi hormonal juga dapat dilakukan dengan suntikan KB untuk memberhentikan mens, atau IUD (baca: spiral) yang mengandung hormon progesterone untuk menekan jumlah mens.
Endometriosis juga dapat mengakibatkan infertilitas pada wanita, dalam kasus ini tindakan laparoskopi dapat meningkatkan kemungkinan hamil sampai 70% dalam waktu 12 bulan. Tetapi pada saat kehamilan itu tidak terjadi setelah kurun waktu 12 bulan, 20-40% endometriosis akan kembali dalam kurun waktu 5 tahun. Namun dengan bantuan medis serta treatment yang tepat, wanita yang mengidap endometriosis tetap dapat hamil, sehingga apabila Anda mengalami gejala di atas dan merasa Anda memiliki endometriosis, alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan kepercayaan Anda untuk menentukan langkah medis yang tepat.