Pernahkah Bunda mendengar tentang endometriosis?
Sebelum kita melangkah lebih jauh ke dalam artikel ini, ada baiknya kita membahas sedikit terlebih dahulu mengenai penyakit ini. Endometriosis, atau terkadang disebut endo adalah sebuah kondisi medis yang terjadi pada wanita dimana jaringan sel yang seharusnya tumbuh di dalam rahim malah tumbuh secara abnormal di luar dinding rahim. Penyakit ini bisa terjadi oleh setiap wanita yang telah memiliki kemampuan untuk bereproduksi, dan paling sering terjadi pada wanita diumur 30-45 tahun.
Beberapa gejala dari penyakit ini, antara lain:
Rasa sakit : saat menstruasi, berhubungan intim, buang air, keram, sembelit, dan lainnya
Pendarahan : pendarahan atau munculnya bercak darah saat tidak di masa menstruasi
Pencernaan : masalah-masalah pencernaan seperti diare, mual dan muntah, sembelit, dan lainnya, dan
Infertilitas : ketidaksuburan atau kemandulan.
Melihat beberapa hal yang disebutkan, Bunda mungkin sekarang bertanya-tanya, ‘Bisakah seorang wanita yang mengidap penyakit endometriosis memiliki keturunan?’ Jawaban singkatnya, tentu bisa.
Hanya saja, seorang wanita dengan endometriosis akan memiliki tingkat infertilitas yang lebih tinggi dariapda umumnya atau dengan kata lain, akan lebih susah mengalami kehamilan. Sampai saat ini, belum ditemukan apa keterkaitan antara ketidaksuburan dengan penyakit ini, namun faktanya 20-40 persen wanita yang tidak subur mengidap endometriosis.
Lalu apa solusinya bagi wanita yang mengidap penyakit ini?
Memang endometriosis sampai saat ini belum bisa disembuhkan, namun ada beberapa cara yang bisa Bunda terapkan untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi resiko infertilitas, seperti:
Gaya hidup sehat
Sel-sel endometriosis dapat tumbuh karena dipicu oleh tingginya hormon estrogen dalam tubuh. Hormon estrogen dapat menebalkan dinding-dinding rahim dengan sel endometrium dan membuat penyakit ini menjadi lebih parah. Bunda bisa mencegah atau mengurangi munculnya sel-sel tersebut diluar dinding rahim dengan rajin berolahraga. Olahraga selama empat jam seminggu dapat mengurangi kadar estrogen dan kadar lemak dalam tubuh. Bunda juga perlu untuk mengurangi asupan alkohol dan kafein setiap harinya, dimana kedua hal tersebut dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh Bunda.
IVF atau bayi tabung
Salah satu pilihan yang bagus untuk mengatasi masalah infertilitas yang disebabkan adalah dengan mencoba menggunakan metode bayi tabung. Presentase keberhasilan metode ini memang hanya sebesar 50% apabila seorang wanita mengalami infertilitas dan disebabkan oleh endometriosis, namun Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang paling tepat untuk permasalahan ini.
Cara terbaik untuk memiliki bayi saat mengidap endometriosis memanglah dengan memulai lebih awal. Seperti yang kita ketahui, wanita diumur 20-an memiliki tingkat fertilitas yang lebih tinggi dibanding wanita di umur 30 hingga 40-an. Jika seorang wanita mengidap endometriosis, akan lebih baik untuk mencoba untuk mengandung saat masih diumur 20-an.