Salah satu upaya pasangan dalam meningkatkan angka keberhasilan kehamilan adalah dengan upaya Inseminasi Intra Uterina. Upaya ini merupakan teknik yang sederhana yang dengan mudah dapat dilakukan pada siklus haid wanita terutama pada masa subur.
Indikasi utama untuk program inseminasi ini adalah
• Masalah sperma ringan (oligo/astheno/teratozoospermiaringan)
• Masalah kekentalan mulut rahim
• Masalah disfungsi seksual
• Masalah pasangan denganj arak jauh
• Masalah kegagalan terapi penyubur berulang
• Unexplained Infertility
Syarat untuk inseminasi ini adalah minimal jumlah sperma prewashed 10 juta/cc, salah satu saluran telur minimal harus terbuka (patent). Inseminasi ini umumnya dimulai dengan proses pematangan sel telur dengan pemberian obat baik minum maupun suntikan hormon. Tujuannya adalah siklus dengan jumlah dan ukuran yang lebih dari biasanya perbulan. Protokol umumnya bervariasi diantara klinisi dan kondisimedis.
Pemantauan telur umumnya dilakukan melalui USG transvaginal. Kadang-kadang tes hormone untuk menentukan kematangan telur perlu dilakukan Pada saat telur telah mencapai ukuran yang ideal dan dinding selaput rahim juga telah mencapai tebal yang cukup, pasien akan diminta untuk melakukan penyuntikan obat pemecah telur. Dua hari setelah itu inseminasi akan dilakukan. Sebagai opsi tambahan inseminasi dapat diulangi sebanyak 2x dalam masa subur. Ini tergantung pada kondisi klinis. Umumnya proses ini hanya meningkatkan angka keberhasilan sedikit sehingga ini bukan merupakan hal yang rutin dilakukan.
Saat inseminasi suami akan diminta untuk memberikan sampel sperma yang umumnya melalui proses masturbasi pada pagi hari. Sperma akan dicuci dengan proses sentifugasi selama beberapa jam. Setelah siap sperma akan dimasukkan ke dalam kateter untuk dipindahkan kedalam rongga rahim. Proses ini umumnya tidak memakan waktu yang lama dan tidak terlalu sulit. Kendala yang umumnya terjadia dalah akses kateter yang terkadang sempit. Setelah dimasukkan pasien akan diminta untuk terlentang selama 15 menit dan diperbolehkan pulang.
Angka keberhasilan inseminasi sangat bervariasi terutama tergantung usia wanita dan jumlah sperma yang tersedia paska sentrifugasi. Angka ini berkisar sekitar 5-15%. Angka ini akan meningkat dengan pengulangan siklus. Angka kumulatif akan berkisar sekitar 40% setelah 3 kali pengulangan. Biaya terkait dengan program umumnya berkisar sekitar Rp2 juta untuk sekali inseminasi diluar dari obat dan pemeriksaan. Umunya pasien diharapkan mempersiapkan budget sekitar Rp5 juta.