Jenis Pemeriksaan Kehamilan Trimester Pertama

Jenis Pemeriksaan Kehamilan Trimester Pertama - dr. Ivan Sini

Pada pemeriksaan kehamilan di trimester pertama, biasanya ibu akan bertanya apakah anaknya laki-laki atau perempuan.

Padahal, bukan hanya itu saja yang perlu diperiksa oleh dokter.

Lalu, apa saja yang diperiksa oleh dokter? Mengapa pemeriksaan ini perlu dilakukan?

Yuk langsung kita bahas!

Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan di Trimester Pertama

Trimester pertama kehamilan adalah masa 13 minggu pertama kehamilan yang dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Masa ini juga sering disebut sebagai kehamilan muda.

Pada masa tersebut, sebaiknya ibu melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan janin.

Pemeriksaan ini juga dapat memberikan informasi apakah janin memiliki potensi untuk mengalami cacat bawaan lahir dan memastikan tidak ada gangguan yang terjadi pada kehamilan.

Baca Juga: Peran Genomik & Bayi Tabung dalam Mewujudkan Anak Sehat

Jenis Jenis Pemeriksaan Kehamilan Trimester 1 Kehamilan

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang akan dilakukan pada kehamilan muda, mulai dari tes darah, ultrasonografi (USG), hingga non-invasive prenatal testing (NIPT).

Berikut penjelasan lebih rincinya:

1. Tes darah

Tes darah juga perlu dilakukan pada masa kehamilan muda. Umumnya tes ini dapat dilakukan pada tiga bulan pertama kehamilan.

Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur zat pregnancy-associated plasma protein-A (PAPP-A) dan hormon human chorionic gonadotropin (hCG).

Berikut adalah tujuan dilakukannya tes ini:

  • PAPP-A adalah protein yang dihasilkan oleh plasenta di awal terjadinya kehamilan. Jika PAPP-A di dalam tubuh ibu tidak normal, maka hal ini mengindikasikan adanya risiko kelainan kromosom yang tinggi.
  • hCG juga merupakan zat yang dihasilkan oleh plasenta di awal kehamilan. Jumlah hCG yang tidak normal dalam tubuh ibu menunjukkan bahwa janin memiliki risiko kelainan kromosom.

2. Pemeriksaan USG

Menjelang akhir trimester pertama, ibu dapat melakukan pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini dapat mengevaluasi kelengkapan fisik janin sudah terbentuk dengan sempurna atau belum.

Pada tahap inilah, banyak pertanyaan dari ibu bisa terjawab, seperti apa jenis kelamin bayinya, apakah bayinya kembar atau tidak, hingga apakah organ tubuhnya lengkap atau tidak.

Selain itu, tes ini juga bertujuan untuk mengukur ruang kosong di bagian belakang leher janin, atau sering disebut nuchal translucency (NT).

Pemeriksaan NT bertujuan untuk mendeteksi adanya peningkatan cairan atau penebalan kulit yang dapat menjadi indikasi adanya kelainan bawaan pada bayi.

3. NIPT

NIPT sering juga disebut sebagai cell-free fetal DNA screening. Tes ini dapat dilakukan pada usia kehamilan 10 sampai 12 minggu.

Tes ini dilakukan dengan menguji DNA janin yang terkandung di dalam darah ibu. Oleh karenanya, prosedur ini bersifat non invasif, karena hanya menggunakan darah ibu dan tidak mengambil sampel langsung dari janin.

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengidentifikasi adanya kromosom yang tidak normal, termasuk kromosom seks (X atau Y). Contoh kelainan kromosom yang sering terdeteksi oleh NIPT adalah sebagai berikut:

  • sindrom Down (trisomi 21)
  • sindrom Edwards (trisomi 18)
  • sindrom Patau (trisomi 13)
  • sindrom Turner
  • sindrom Klinefelter
  • sindrom Triple X
  • sindrom XYY

Meski begitu, NIPT  tidak dapat mendeteksi kelainan bawaan struktural, seperti spina bifida atau kelainan dinding perut.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu NIPT, Tes Genomik untuk Janin

Itulah pembahasan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan trimester pertama dan jenis-jenisnya.

Pada artikel-artikel selanjutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang hal-hal yang penting dalam menjaga kehamilan.

Jika Anda tertarik dengan pembahasan dr. Ivan Sini seputar program hamil dan kehamilan muda, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTok, Instagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!

 

Terakhir diperbarui pada: 8 Desember 2023

Telah ditinjau oleh: dr. Muliawan Yoeko

 

Sumber Referensi:

Recent Posts

Perbincangan mengenai saran pengobatan GERD tanpa obat

Tips untuk Mengatasi GERD Tanpa Obat-obatan

Pada artikel-artikel sebelumnya, kita sudah banyak membahas tentang gastroesophageal reflux disease (GERD). Gangguan pencernaan ini menyebabkan gejala yang tidak nyaman seperti mual hingga sensasi panas di kerongkongan. Kali ini, dr.…
Read more >
Tips Menghidari Serangan GERD

Tips Mencegah Serangan GERD Kambuh

Pada artikel sebelumnya, kita sudah banyak membahas tentang pengalaman pasien GERD, penyebab hingga gejalanya. Kali ini, kita akan membahas tentang apa saja tips untuk mencegah serangan GERD kambuh berdasarkan pengalaman…
Read more >
Bagaimana Cara Melakukan Diagnosis Penyakit GERD?

Bagaimana Cara Melakukan Diagnosis Penyakit GERD?

Dari artikel-artikel sebelumnya, kita sudah membahas banyak mengenai GERD, mulai dari gejala awal, penyebab, hingga pengalaman dari pasien yang sudah lama mengalami GERD. Pertanyaan selanjutnya adalah, apa yang harus dilakukan…
Read more >