Kepunahan merupakan masalah yang tengah dihadapi dunia saat ini. Hal ini juga termasuk kepunahan spesies hewan yang semakin banyak terjadi.
Dari tahun ke tahun, semakin banyak satwa yang punah. Hal ini memaksa kita untuk segera menemukan solusi untuk mengatasi masalah ini.
Pada artikel ini kita akan bahas mengenai peran genomik untuk mengatasi kepunahan hewan. Yuk langsung saja kita bahas!
Baca Juga: Agrigenomik, Kunci Menciptakan Bibit Unggul dengan Akurat
Kondisi Hewan Langka Terancam Punah di Indonesia
Kehilangan biodiversitas merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh planet kita saat ini. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan keragaman hayati terbesar di dunia, juga menghadapi ancaman kepunahan hewan-hewan langka.
Berdasarkan data dari Profauna, Indonesia yang luas daratannya hanya 1,3% dari luas daratan di dunia menjadi tempat tinggal 300.000 spesies satwa liar atau setara dengan 17% spesies satwa liar dunia.
Dilansir dari Data Indonesia, International Union for Conservation of Nature (IUCN) mencatat bahwa hingga 4 Oktober 2022 ada 1.217 spesies hewan di Indonesia terancam punah. Jumlah ini setara dengan 2,94% dari total hewan yang terancam punah di dunia.
Satwa-satwa langka seperti harimau sumatera, badak jawa, orangutan sumatera, dan komodo menghadapi ancaman serius akibat perusakan habitat, perburuan ilegal, serta perubahan iklim. Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap penurunan populasi dan risiko kepunahan yang semakin meningkat.
Situasi ini menggarisbawahi pentingnya tindakan cepat dan efektif untuk melindungi satwa-satwa berharga ini dari kepunahan.
Lalu, apakah genomik bisa membantu kita dalam mengatasi masalah kepunahan?
Peran Genomik dalam Membantu Mencegah Kepunahan Hewan Langka
Genomik sebagai ilmu yang mempelajari genom suatu organisme telah membuka peluang baru dalam upaya pelestarian hewan langka.
Dalam usaha mencegah kepunahan, genomik memainkan peran dalam dua hal berikut ini:
1. Menganalisa Profil Genomik
Cara yang pertama adalah menganalisa profil genomik hewan tersebut.
Dengan menganalisa genom hewan langka, kita dapat memahami lebih baik tentang struktur gen, perbedaan genetik antar-individu, serta faktor-faktor yang bisa menyebabkan kepunahan. Hal ini memungkinkan kita bisa merancang strategi konservasi yang lebih akurat dan efektif.
Di sisi lain, studi genomik juga membantu memetakan kerabat dekat sehingga perkawinan sedarah bisa dihindari. Kita juga bisa mendeteksi hewan mana yang memiliki kelainan genetik, yang dapat membahayakan keberlangsungan spesies.
2. Seleksi Bibit Unggul
Genomik memungkinkan kita untuk memahami lebih dalam tentang karakteristik genetik hewan langka. Dengan memetakan genom mereka, kita dapat mengidentifikasi varian genetik yang menghasilkan ciri-ciri unggul, seperti ketahanan terhadap penyakit atau adaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Hal ini memungkinkan kita untuk memilih bibit-bibit yang memiliki potensi bertahan hidup yang lebih tinggi dan berkembang biak secara alami. Dengan demikian, keberlangsungan hidup spesies langka bisa terus bertahan.
Bisakah Kita Membuat Jurassic Park di Dunia Nyata?
Jika kita berbicara tentang kepunahan hewan, banyak dari kita yang teringat dengan film “Jurassic Park” yang menceritakan tentang bagaimana manusia bisa menghidupkan kembali dinosaurus melalui penelitian ilmiah.
Film tersebut membuat banyak orang bertanya-tanya, bisakah kita menghidupkan kembali dinosaurus di dunia nyata melalui genomik?
Jawabannya, mungkin saja hal itu bisa terwujud puluhan hingga ratusan tahun lagi. Namun, hal yang sebaiknya kita upayakan saat ini adalah menjaga supaya hewan langka yang saat ini masih ada bisa terhindar dari kepunahan.
Lebih baik menjaga yang masih ada daripada mencari yang sudah hilang, bukan?
Jika Anda tertarik dengan pembahasan dr. Ivan Sini seputar genomik lebih lanjut, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTok, Instagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!