Memiliki buah hati merupakan impian bagi kebanyakan pasangan suami istri. Namun, terkadang ada masalah dan tantangan yang perlu dihadapi untuk mendapatkan hal tersebut.
Umumnya, pasangan yang mengalami permasalahan kehamilan akan dianjurkan untuk menjalani program kehamilan yang alami. Jika masih belum berhasil, pasangan akan dianjurkan untuk menggunakan teknologi reproduksi berbantu.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara lengkap tentang teknologi reproduksi berbantu, apa itu, kapan dibutuhkan, siapa yang membutuhkannya, jenis-jenisnya, dan tingkat keberhasilannya.
Yuk langsung kita bahas!
Baca Juga: Peran Genomik & Bayi Tabung dalam Mewujudkan Anak Sehat
Apa Itu Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB)?
Teknologi reproduksi berbantu (TRB) atau sering disebut juga assisted reproductive technology (ART) merupakan teknologi yang membantu pasangan yang kesulitan dalam memperoleh kehamilan secara alami.
Menurut Centers of Disease Control and Prevention (CDC), teknologi reproduksi berbantu adalah semua perawatan yang berhubungan dengan fertilitas yang dilakukan dengan cara memanipulasi sel telur atau embrio.
Sedangkan berdasarkan Permenkes 43 tahun 2015, pelayanan teknologi reproduksi berbantu merupakan upaya memperoleh kehamilan di luar cara alamiah tanpa melalui hubungan suami istri apabila cara alami tidak memperoleh hasil, dengan mempertemukan spermatozoa suami dengan sel telur istri di dalam tabung.
Kedua definisi ini memiliki kemiripan, namun ada perbedaan dalam menentukan batasan prosedur yang dianggap sebagai TRB.
Pada artikel ini, kita akan membahas teknologi reproduksi sebagai prosedur yang membantu individu atau pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil secara alami.
Teknologi ini melibatkan intervensi medis untuk meningkatkan peluang kehamilan. Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin memerlukan TRB, termasuk masalah kesuburan, masalah kesehatan tertentu, atau faktor lain yang mempengaruhi kesuburan.
Kapan Teknologi Reproduksi Berbantu Dibutuhkan?
Tidak semua pasangan akan dianjurkan untuk menjalani TRB. Biasanya teknologi ini akan dianjurkan untuk pasangan yang telah mencoba untuk hamil secara alami selama setidaknya satu tahun tanpa keberhasilan.
Namun, ada juga situasi di mana TRB dapat dipertimbangkan lebih awal, terutama jika ada masalah kesehatan atau faktor risiko yang diketahui.
Jenis-Jenis Teknologi Reproduksi Berbantu
Terdapat beberapa jenis teknologi reproduksi yang dapat dipertimbangkan untuk pasangan yang kesulitan mendapatkan kehamilan secara alami, yaitu:
1. Inseminasi Intrauterin atau Intrauterine Insemination (IUI)
Inseminasi intrauterin adalah prosedur medis di mana sperma yang sudah diproses secara khusus akan dimasukkan langsung ke dalam rahim wanita. Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan peluang sperma mencapai dan membuahi sel telur dengan lebih efisien daripada proses hubungan seksual biasa.
Kapan Inseminasi Intrauterin Dibutuhkan?
IUI dapat menjadi pilihan pertama bagi pasangan yang mengalami masalah kesuburan yang relatif ringan, seperti:
- Gangguan ovulasi seperti PCOS atau gangguan endometriosis ringan
- Kelainan hormon pada ibu sehingga menstruasi tidak teratur
- Kurangnya mukus serviks sehingga sperma lebih sulit masuk
- Gangguan fertilitas sperma, gangguan ereksi dan ejakulasi
- Adanya infeksi virus yang menular melalui hubungan seksual
- Masalah infertilitas yang belum jelas sebabnya
Proses IUI melibatkan pengumpulan dan pemrosesan sperma. Sperma yang telah dipilih dengan baik kemudian dimasukkan ke dalam rahim wanita menggunakan kateter khusus.
Inseminasi Intrauterin merupakan program hamil yang lebih aman dan ekonomis, sehingga lebih sering disarankan untuk dijalani terlebih dahulu dibanding program bayi tabung.
Kelebihan Inseminasi Intrauterin
- Biaya lebih ekonomis
- Prosedur yang perlu dilakukan lebih sederhana dan hanya membutuhkan waktu singkat
2. Bayi Tabung atau In Vitro Fertilization (IVF)
Bayi tabung adalah salah satu jenis teknologi reproduksi berbantu yang paling umum digunakan. Prosedur ini melibatkan penggabungan sel telur dan sperma di luar tubuh dalam laboratorium untuk membentuk embrio.
Kapan Program Bayi Tabung Dibutuhkan?
IVF sering dipertimbangkan ketika pasangan mengalami masalah kesuburan yang lebih kompleks, seperti:
- Gangguan tuba falopi atau memiliki riwayat pengangkatan tuba falopi
- Gangguan endometriosis sedang hingga berat
- Gangguan ovulasi yang menyebabkan sedikitnya produksi sel telur
- Masalah kualitas sperma yang tidak bisa disembuhkan
- Sudah beberapa kali menjalani inseminasi intrauterin tapi belum berhasil
- Masalah infertilitas yang belum jelas sebabnya
Prosedur IVF terdiri dari beberapa langkah, termasuk stimulasi ovarium untuk menghasilkan lebih banyak telur, pengambilan telur dari ovarium dengan bantuan jarum, pembuahan telur dengan sperma dalam laboratorium, pembentukan embrio, dan transfer embrio ke dalam rahim wanita.
IVF adalah prosedur yang lebih kompleks dan memerlukan pemantauan yang ketat oleh tim medis.
Kelebihan Bayi Tabung
- Memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi
- Perkembangan embrio bisa lebih terpantau karena proses pembuahan dilakukan di laboratorium.
Selain itu, ada juga teknologi terbaru yang dapat mendukung keberhasilan program bayi tabung, seperti preimplantation genetic testing (PGT), intracytoplasmic sperm injection (ICSI) dan intracytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI).
Dua jenis teknologi reproduksi di atas memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu pasien mencapai kehamilan. Tapi keduanya memiliki kesesuaian untuk situasi yang berbeda berdasarkan tingkat kesulitan masalah kesuburan yang dihadapi.
Baca Juga: Prosedur IVF Lengkap, Persiapan sampai Kehamilan
Tingkat Keberhasilan Teknologi Reproduksi Berbantu
Teknologi reproduksi berbantu telah terbukti dapat meningkatkan keberhasilan kehamilan.
Meski demikian, tingkat keberhasilannya dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti:
- Usia
- Jenis teknologi yang digunakan
- Masalah kesuburan atau kesehatan yang dihadapi
Oleh karenanya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memahami peluang keberhasilan sesuai dengan kondisi Anda.
Teknologi reproduksi berbantu adalah sumber harapan bagi pasangan yang menghadapi kesulitan untuk hamil. Tidak perlu takut untuk mencari bantuan medis yang tersedia.
Konsultasi dengan dokter kandungan yang berpengalaman adalah langkah awal yang baik untuk mendapatkan program kehamilan yang baik dan sesuai dengan kondisi Anda.
Jika Anda tertarik dengan topik seputar kehamilan dan kesehatan wanita, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTok, Instagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!