Salah satu hal yang banyak ditakuti oleh ibu hamil adalah keguguran, terlebih jika hal ini terjadi berulang kali.
Kondisi ini kerap kali membuat ibu merasa tertekan dan khawatir.
Meski begitu, pasangan tidak perlu khawatir karena sekarang sudah ada prosedur yang dapat membantu mengatasi kondisi ini.
Yuk, langsung kita bahas!
Apa itu Keguguran Berulang?
Keguguran berulang merupakan keguguran yang terjadi dua kali atau lebih.
Diperkirakan, kejadian keguguran secara berturut turut hanya terjadi pada 2 dari 100 perempuan.
Umumnya, kemungkinan terjadinya keguguran secara berturut-turut adalah kurang dari 5%.
Namun, jika keguguran terjadi tiga kali atau lebih sebelum usia kehamilan 20 sampai 28 minggu, maka hal ini disebut sebagai recurrent spontaneous abortion.
Pada kondisi ini, dokter perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menemukan penyebabnya.
Penyebab Keguguran Berulang
Ada beberapa penyebab terjadinya keguguran berulang, yaitu:
1. Jumlah Kromosom Tidak Normal
Hampir 50% dari kejadian keguguran disebabkan oleh embrio menerima kromosom dengan jumlah yang tidak normal saat proses pembuahan terjadi.
Masalah genetik ini terjadi secara kebetulan, dan tidak disebabkan oleh kondisi medis tertentu secara langsung.
Namun, kemungkinan kejadian ini dapat meningkat seiring dengan pertambahan usia.
2. Masalah pada Rahim
Adanya masalah pada rahim dapat menyebabkan terjadinya keguguran berulang.
Contohnya adalah kelainan bawaan pada rahim, terjadinya perlengketan pada rahim (sindrom Asherman), hingga tumbuhnya fibroid dan polip dalam rahim.
3. Gangguan Hormon
Penyebab keguguran berulang lainnya adalah polycystic ovary syndrome (PCOS).
PCOS merupakan ketidakseimbangan hormon pada wanita, sehingga mempengaruhi periode menstruasi, ovulasi, kemampuan untuk hamil, hingga metabolisme.
Selain itu, gangguan hormon yang dialami oleh penderita diabetes melitus atau tiroid dapat meningkatkan risiko keguguran.
Hal ini dikarenakan perlunya kadar hormon yang tepat untuk mendapatkan kehamilan yang berhasil.
4. Sindrom Antifosfolipid atau Antiphospholipid Syndrome (APS)
Sindrom APS merupakan kondisi di mana antibodi yang berfungsi untuk membekukan darah diproduksi secara berlebihan.
Akibatnya, gumpalan darah dapat terbentuk di berbagai organ tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan, salah satunya keguguran.
5. Penyebab lainnya
Selain keempat penyebab tersebut, keguguran berulang juga bisa disebabkan oleh adanya infeksi dan masalah pada sperma.
Kemudian, faktor gaya hidup seperti merokok, penggunaan obat-obatan, konsumsi kafein dan alkohol juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran.
Pemeriksaan yang Diperlukan
Jika pasangan mengalami kondisi ini, umumnya dokter akan melakukan evaluasi mengenai penyebab keguguran.
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan kehamilan sebelumnya.
Selain itu, diperlukan juga pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan panggul dan tes darah.
Tes darah bertujuan untuk mendeteksi masalah pada sistem kekebalan tubuh dan genetik.
Setelah pemeriksaan dilakukan, dokter akan menyimpulkan penyebab keguguran berulang.
Apakah Dokter Dapat Memastikan Penyebab Keguguran Berulang?
Banyak dari kejadian keguguran berulang yang tidak ditemukan penyebabnya.
Terkadang dokter dapat menemukan petunjuk mengenai penyebabnya, namun bukan penyebab pasti.
Meski begitu, pemeriksaan tetap perlu dilakukan untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan untuk menangani kondisi ini.
Apakah Masih Bisa Hamil setelah Keguguran Berulang?
Keguguran dapat menyebabkan tekanan psikologis yang begitu besar bagi pasien, terlebih jika terjadi berulang kali.
Namun, sebenarnya pasangan tidak perlu khawatir secara berlebihan.
Kini sudah ada solusi untuk mendapatkan kehamilan walaupun sudah pernah mengalami keguguran berulang, seperti pre-implantation genetic testing for aneuploidy (PGTA).
Apakah PGTA dapat Membantu Penanganan Keguguran Berulang?
PGTA merupakan prosedur pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan jumlah kromosom pada embrio
Pemeriksaan ini sesuai untuk mengevaluasi penyebab keguguran berulang, karena penyebab yang paling umum dari kondisi ini adalah adanya kelainan pada kromosom.
Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat mengevaluasi apakah ada kelainan genetik pada kromosom yang menyebabkan keguguran.
Jika ada, maka dokter akan menyeleksi embrio yang memiliki kromosom normal, dan kemudian akan ditransfer ke rahim ibu dalam program bayi tabung.
Dengan begitu, ibu bisa mendapatkan kehamilan melalui program bayi tabung.
Bagaimana Jika Tidak Ditemukan Kelainan pada Kromosom?
Jika tidak ditemukan kelainan pada kromosom, maka dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut pada ibu untuk menemukan penyebab terjadinya keguguran.
Itulah hal-hal yang perlu dipahami oleh pasangan mengenai penyebab keguguran berulang hingga penanganannya.
Jika Anda tertarik dengan pembahasan dr. Ivan Sini seputar program hamil dan kehamilan muda, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTok, Instagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!
Terakhir diperbarui pada: 20 Desember 2023
Sumber referensi:
- The American College of Obstetricians and Gynecologists, diakses pada Desember 2023, Repeated Miscarriages: Frequently Asked Questions
- Yale Medicine, diakses pada Desember 2023, Recurrent Pregnancy Loss
- Mayo Clinic, diakses pada Desember 2023, Antiphospholipid Syndrome
- Human Fertilisation & Embryology Authority, diakses pada Desember 2023, Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A)