Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan penyakit yang cukup banyak dialami masyarakat Indonesia. Di antara orang yang menderita GERD, ada yang berpikir bahwa GERD tidak bisa sembuh, dan akan sering kambung sepanjang hidupnya.
Namun, apakah benar demikian?
Pada pembahasan kali ini, dr. Ivan Sini berbincang dengan Bu Nita, seorang pasien GERD, mengenai 20 tahun pengalamannya berdamai dengan GERD.
Penasaran bagaimana kisah perjalanan Bu Nita hingga bisa “berdamai” dengan GERD? Yuk kita simak ceritanya!
Simak video lengkapnya di sini!
Awal Mula dan Gejalya ang Dirasakan oleh Bu Nita
Bu Nita, seorang profesional di bidang marketing communication, tak asing dengan rasa mual dan muntah. Gejala ini sering kali datang saat ia disibukkan dengan persiapan event perusahaan atau marketing campaign.
Tak disangka, rasa tak nyaman tersebut merupakan pertanda dari penyakit GERD yang telah menemaninya sejak tahun 2004.
Bagi Bu Nita, asam lambung bukan sekadar rasa perih di perut. Gejalanya sering ia rasakan dalam bentuk mual dan muntah, terutama saat ia harus disibukkan dengan persiapan event atau marketing campaign perusahaan.
Tekanan dan stres dalam pekerjaannya menjadi pemicu utama asam lambungnya naik, sehingga mengganggu konsentrasi dan menghambat kesibukannya.
Perjalanan 20 Tahun Berjuang Melawan GERD
Perjalanan panjang Bu Nita melawan GERD bukanlah hal yang mudah.
Berbagai upaya telah ia coba, mulai dari mengubah pola makan, konsumsi obat-obatan, hingga konsultasi dengan dokter spesialis. Perjuangan ini tetap ia jalani walaupun kadang terasa berat, terutama saat gejala GERD kambuh dan mengganggu aktivitasnya.
Di tengah perjuangannya melawan GERD, Bu Nita mulai menyadari bahwa stres dan gaya hidup yang tidak sehat menjadi faktor utama yang memperparah kondisinya.
Bukan Sekadar Sembuh, Tapi Berdamai dengan GERD
Seiring berjalannya waktu, Bu Nita memutuskan untuk mengubah gaya hidupnya. Ia mulai menghindari makanan pedas dan berlemak, mengelola stress dengan lebih baik, serta berolahraga secara teratur.
Kini, Bu Nita merasakan perubahan pada kondisi tubuhnya. Gejala GERD sudah jarang kambuh dan ia mampu menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.
Meskipun GERD tak pernah benar-benar “sembuh”, Bu Nita telah menemukan cara untuk berdamai dengan penyakitnya.
Kisah Bu Nita menjadi bukti bahwa GERD dapat dikendalikan dengan usaha dan komitmen yang kuat.
Dengan mengubah gaya hidup, mengelola stres dengan baik, dan menjalin komunikasi yang terbuka dengan dokter, para penderita GERD dapat meminimalkan gangguan yang dirasakan.
Itulah kisah seorang pasien GERD yang telah berjuang selama 20 tahun. Pada artikel selanjutnya kita akan mendengarkan cerita lebih lanjut dari Bu Nita mengenai bagaimana perjalanan yang harus ditempuh dalam menangani GERD.
Anda juga bisa menemukan pembahasan GERD dengan dr. Agastjya Wisjnu,Sp.PD-KGEH FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi di artikel berikut “Asam Lambung Naik? Waspadai GERD dan Cara Mengatasinya“.
Jika Anda tertarik dengan pembahasan dr. Ivan Sini seputar kesehatan, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTok, Instagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!