Setiap wanita memiliki siklus menstruasinya masing – masing. Ada yang teratur dan ada juga yang kurang teratur. Umumnya, siklus menstruasi berlangsung sekitar 21 – 35 hari, dan jika melebihi dari itu maka bisa dikatakan siklus menstruasi anda bermasalah atau tidak normal. Kondisi seperti ini seringkali membuat wanita menjadi cemas dan khawatir akan apa yang tengah terjadi pada siklus reproduksinya.
Hilangnya periode menstruasi dikenal dengan amenorrhea. Terdapat dua jenis amenorhhea, yaitu amenorrhea primer dan amenorrhea sekunder. Pada kasus amenorrhea primer yang terjadi adalah seorang wanita tidak pernah mendapatkan menstruasi di usia 16 tahun sampai selama hidupnya. Hal ini disebabkan oleh kelainan kromosom yang mneyebabkan insufisiensi ovarium primer seperti pada sindroma Turner dan menyebabkan kelainan anatomis seperti pada agenesis Mullerian.
Pada amenorrhea sekunder yang terjadi ketika wanita memiliki siklus menstruasi yang normal dan secara tiba – tiba tidak mendapatkan menstruasi selama 3 bulan atau 6 bulan berturut – turut. Amenorrhea sekunder bisa terjadi karena berbagi faktor. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya amenorrhea sekunder:
- Hamil dan Menyusui
Kebanyakan wanita akan berpikir bahwa mereka hamil ketika mereka tidak mendapatkan menstruasi untuk beberapa bulan, terlebih bagi para pasangan yang telah melakukan hubungan suami istri. Ciri atau tanda kehamilan ditunjukkan dengan tidak mendapatkan menstruasi dalam beberapa bulan. Segera periksakan diri ke dokter obgyn untuk memastikan apakah anda hamil atau tidak. Selain itu, dalam masa menyusui pun menstruasi bisa terhenti untuk beberapa waktu. Hal ini karena hormone prolaktin ( hormone untuk produksi ASI ) menekan ovulasi.
- Perimenopause
Perimenopause merupakan tahap dimana hormone esterogen wanita mulai berkurang dan menuju masa menopause. Pada perimenopause ini tidak hanya hilangnya siklus menstruasi, melainkan juga anda akan merasakan gejala – gejala menopause seperti hot flashes, perubahan suasana hati, sulit tidur, serta kering pada bagian reproduksi wanita.
- Stress
Banyak tekanan, pikiran, masalah, serta emosi menimbulkan stress pada diri anda. Seperti yang telah diketahui bahwa stress memberikan efek yang negatif pada tubuh. Siklus reproduksi juga bisa terpengaruh akibat adanya stress, sehingga memungkinkan siklus menstruasi pada wanita terhenti ketika stress melanda.
- Polikistik ovarium sindrom (PCOS)
Polikistik ovarium sindrom (PCOS) merupakan suatu kondisi di mana hormon seks perempuan tidak seimbang, dan sering melibatkan resistensi insulin. Hal ini dapat menyebabkan kista pada ovarium dan mencegah terjadinya ovulasi secara teratur.
- Gangguan pada Tiroid
Kelenjar tiroid yang berada pada leher anda merupakan kelenjar yang mengatur metabolisme tubuh serta menghasilkan hormone pada tubuh anda. Jika kelenjar tiroid tidak aktif atau tidak bekerja secara normal dapat menyebabkan terhentinya ovulasi. Sehingga siklus menstruasi menjadi terhenti dan juga berpotensi merusak kesuburan wanita.
- Perubahan rutinitas
Perubahan jadwal aktivitas sehari – hari seperti rutinitas kerja, dan lain – lain dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan juga sistem reproduksi. Sehingga berpotensi juga terjadi perubahan siklus menstruasi pada wanita.
- Berat badan berlebih atau obesitas
Studi di Australia menunjukkan bahwa wanita dengan obesitas memiliki potensi dua kali lebih besar untuk mengalami ketidakaturan siklus menstruasi dibandingkan dengan mereka yang memiliki berat badan normal.
- Pengaruh obat – obatan
Beberapa jenis obat seperti contoh antidepresan, beberapa antipsikotik, kortikosteroid, antihipertensi, antihistamin dan obat kemoterapi berpotensi menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau terhenti.
Dengan demikian beberapa faktor yang mungkin menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur atau menstruasi tak kunjung datang. Akan tetapi, lebih baik jika kita mencoba berkonsultasi dengan dokter kepercayaan masing – masing mengenai siklus menstruasi yang tidak teratur ini untuk mengetahui penyebab pastinya. Sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan atau pengobatan secara cepat dan tepat.