Peran Genomik dalam Pemeriksaan DNA Forensik

Peran Genomik dalam Pemeriksaan DNA Forensik

Anda pernah menonton serial Crime Scene Investigation (CSI)? CSI bercerita tentang cara tim forensik dari Las Vegas untuk membongkar kasus kriminal hingga kematian yang tidak wajar. Apakah genomik bisa membantu tim forensik dalam melakukan pemeriksaan DNA?

Pemeriksaan DNA merupakan sebuah metode yang sering dilakukan untuk memecahkan berbagai kasus, terutama dalam mengidentifikasi pelaku yang terkait dengan kasus yang sedang diselidiki.

Dulu, pemeriksaan DNA dilakukan dengan pendekatan genetik. Namun seiring berjalannya waktu, kini ilmu genomik juga telah berkontribusi dalam proses pemeriksaan DNA.

Bagaimana cara kerja genomik dalam forensik? Bagaimana perkembangan teknologi pemeriksaan DNA forensik? Adakah penerapan lain dari genomik forensik?

Yuk langsung saja kita bahas!

Bagaimana Genomik Dapat Membantu Pemeriksaan DNA Forensik?

Pemeriksaan DNA dengan pendekatan genetika sudah lama digunakan dalam bidang forensik. Namun, pendekatan ini memiliki keterbatasan dan menyisakan banyak pertanyaan yang belum bisa terjawab.

Dengan perkembangan ilmu genomik, tim forensik kini bisa menjawab berbagai pertanyaan yang sebelumnya tidak terjawab dengan pemeriksaan DNA biasa.

Dalam hal ini, genomik tidak bisa berdiri sendiri, namun perlu dikombinasikan dengan studi transkriptomik dan epigenomik.

Seperti yang kita sudah pelajari di artikel-artikel sebelumnya, genomik merupakan studi yang mempelajari DNA suatu organisme secara keseluruhan.

Dilansir dari Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute, transkriptomik adalah studi yang menganalisa bagaimana DNA diekspresikan sebagai protein dan molekul lain di dalam tubuh.

Di sisi lain, epigenomik merupakan sebuah studi yang meneliti bagaimana genom bisa dimodifikasi tanpa mengubah urutan DNA, tapi fenotipe atau ciri-ciri fisik organisme tersebut berubah.

Peran Genomik, Transkriptomik, dan Epigenomik

Prinsip, data, dan teknologi genomik, transkriptomik, dan epigenomik, bisa diterapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisis penanda DNA dan RNA. Hal ini bermanfaat untuk menjawab berbagai pertanyaan forensik yang sulit terjawab dengan pemeriksaan DNA berpendekatan genetik.

Lalu, apa masing-masing peran genomik, transkriptomik, dan epigenomik dalam forensik?

Dilansir dari National Center of Biotechnology Information, masing-masing perannya adalah sebagai berikut:

  • Genomik
    Genomik berperan dalam mengidentifikasi dan memprediksi penampilan dan karakteristik leluhur pelaku. Dengan menggunakan teknologi genomik single nucleotide polymorphism (SNP) microarray dan massively parallel sequencing (MPS), tim forensik bisa menemukan pelaku kejahatan yang sebelumnya tidak dapat diidentifikasi dengan menggunakan profil DNA standar.
  • Trankriptomik
    Studi transkriptomik berperan penting dalam mengidentifikasi penanda RNA yang bertujuan untuk menentukan sumber sel dari tempat kejadian. Hal ini berperan penting dalam merekonstruksi kronologi peristiwa yang terjadi di tempat kejadian dan membantu menginterpretasikan bukti dari sebuah aktivitas.
  • Epigenomik
    Di sisi lain, epigenomik berperan dalam mengidentifikasi jaringan tubuh untuk memprediksi usia pelaku yang tidak dikenal dan membedakan pelaku yang memiliki saudara kembar identik. Kedua hal ini tidak bisa diketahui hanya dengan profil DNA standar.

Perkembangan Teknologi Pemeriksaan DNA Forensik

Teknologi yang digunakan dalam forensik sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pada awalnya, pemeriksaan DNA forensik hanya bersifat komparatif, atau membandingkan suatu sampel DNA dengan sampel DNA lain.

Namun dengan berkembangnya ilmu genomik, kini tim forensik bisa memprediksi ciri fisik dan mengevaluasi barang bukti, bahkan hanya dengan sampel DNA yang sangat sedikit.

Perkembangan teknologi forensik yang terbaru saat ini adalah dikembangkannya sebuah alat yang memungkinkan tim forensik untuk menganalisa DNA langsung di tempat kejadian. Teknologi tentunya sangat membantu, dan memberikan banyak manfaat seperti mempercepat proses identifikasi hingga menghilangkan risiko sampel terkontaminasi selama dalam perjalanan.

Dengan semakin berkembangnya teknologi ini, tim forensik menjadi terbantu untuk bisa memecahkan masalah dengan baik. Bahkan, kini tim forensik juga dimungkinkan untuk membantu memecahkan kasus-kasus yang sudah lama terjadi puluhan hingga ratusan tahun yang lalu.

Baca Juga: Manfaat Tes Genomik untuk Hidup Sehat dan Panjang Umur

Penerapan Genomik Forensik Selain Kasus Kriminal

Selain untuk membantu membongkar kasus kriminal, ternyata genomik forensik juga bisa diterapkan ke berbagai macam hal.

Seperti misalnya, genomik diterapkan untuk membantu proses identifikasi korban bencana, mengidentifikasi kasus orang hilang, hingga memastikan adanya hubungan darah antara orang tua dan anak.

Jika Anda tertarik dengan pembahasan dr. Ivan Sini seputar genomik lebih lanjut, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTokInstagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!

Recent Posts

Perbincangan mengenai saran pengobatan GERD tanpa obat

Tips untuk Mengatasi GERD Tanpa Obat-obatan

Pada artikel-artikel sebelumnya, kita sudah banyak membahas tentang gastroesophageal reflux disease (GERD). Gangguan pencernaan ini menyebabkan gejala yang tidak nyaman seperti mual hingga sensasi panas di kerongkongan. Kali ini, dr.…
Read more >
Tips Menghidari Serangan GERD

Tips Mencegah Serangan GERD Kambuh

Pada artikel sebelumnya, kita sudah banyak membahas tentang pengalaman pasien GERD, penyebab hingga gejalanya. Kali ini, kita akan membahas tentang apa saja tips untuk mencegah serangan GERD kambuh berdasarkan pengalaman…
Read more >
Bagaimana Cara Melakukan Diagnosis Penyakit GERD?

Bagaimana Cara Melakukan Diagnosis Penyakit GERD?

Dari artikel-artikel sebelumnya, kita sudah membahas banyak mengenai GERD, mulai dari gejala awal, penyebab, hingga pengalaman dari pasien yang sudah lama mengalami GERD. Pertanyaan selanjutnya adalah, apa yang harus dilakukan…
Read more >