Memasuki bulan suci ramadan semua umat muslim diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama 30 hari penuh. Menjalankan ibadah puasa dalam kondisi normal ( tidak hamil ) sudah menjadi hal yang biasa. Akan tetapi bagi wanita yang sedang hamil, ini merupakan hal baru dan mungkin menjadi banyak pertimbangan mengenai ibadah puasa yang hendak dijalankan dalam kondisi kehamilan.
Tidak sedikit pertanyaan yang muncul mengenai hal – hal apa saja yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan ibu hamil selama menjalankan ibadah puasa, serta mengenai aman atau tidaknya puasa bagi kondisi janin. Rasa khawatir ini muncul mengingat asupan makanan untuk janin selama puasa menjadi lebih sedikit daripada biasanya.
Banyak pernyataan yang cukup membuat was – was para ibu hamil yang hendak melakukan puasa, seperti masalah perkembangan pada bayi, masalah pernafasan, masalah dehidrasi, hingga potensi bayi lahir prematur. Namun, tidak perlu khawatir karena hal tersebut sampai detik ini belum terbukti secara ilmiah kebenarannya. Jika ditinjau secara medis, tidak ada masalah bagi ibu hamil untuk melakukan ibadah puasa.
Hanya saja semuanya itu bergantung dari kondisi masing – masing ibu sendiri. Jika dirasa kuat maka tidak ada masalah untuk berpuasa, akan tetapi jika selama masa hamil ibu kerap kali mengalami gejala mual dan muntah disarankan untuk tidak berpuasa secara penuh.
Bagi ibu hamil yang hendak melakukan puasa, terdapat beberapa tips yang dapat mendukung kelancaran ibadah puasa ibu:
Perbanyak Cairan
Saat sahur atau persiapan sebelum puasa, pastikan bahwa ibu tidak kekurangan cairan. Pastikan bahwa ibu banyak mengonsumsi air agar terus terhidrasi selama puasa. Semakin banyak air yang dikonsumsi, maka akan semakin sedikit resiko ibu hamil mengalami dehidrasi serta sembelit ketika puasa.
Perbanyak Konsumsi Buah serta Makanan yang Bergizi
Mengonsumsi banyak buah saat sahur sangat dianjurkan bagi ibu hamil, karena buah banyak mengandung air, gula alami dan mineral yang dapat memberi energy bagi ibu. Ketika berbuka puasa, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi mengingat tubuh yang telah kosong setelah berpuasa seharian.
Tidak Melakukan Aktivitas yang Berat
Aktivitas fisik yang berat selama puasa dapat membuat tubuh menjadi lebih cepat lemas dan lelah. Disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang berat selama puasa, hindari segala aktivitas yang membuat tubuh menjadi cepat lelah dan sejenisnya. Perbanyak istirahat dirumah ketika menjalankan puasa dalam kondisi hamil.
Perhatikan Kondisi Tubuh Ibu
Masing – masing ibu hamil memiliki batas – batas toleransi yang berbeda – beda mengenai kondisi kesehatan tubuh. Untuk itu, ketika menjalankan ibadah puasa, perlu diperhatikan apakah ibu kuat untuk menjalankan puasa atau tidak. Jika tubuh dirasa tidak kuat untuk berpuasa jangan sekali – kali untuk memaksakan melanjutkan berpuasa, hal ini untuk kepentingan kesehatan ibu dan sang janin.
Kunci utama untuk menjalankan puasa dalam kondisi hamil adalah kesiapan kondisi tubuh ibu sendiri, yang perlu diingat adalah untuk tidak memaksakan berpuasa. Batasi toleransi yang sewajarnya untuk melakukan puasa, Jika ragu, sangat disarankan untuk melakukan konsultasi kepada dokter kandungan ibu untuk mendapatkan treatment yang tepat selama menjalani ibadah puasa.
Written by: dr. Ivan Sini, SpOG