Diabetes terjadi akibat tingginya kadar gula dalam darah. Pada masa kehamilan berlangsung, resiko terjadinya diabetes semakin meningkat diakibatkan perubahan hormon – hormon dalam tubuh yang menjadi kurang responsif terhadap insulin. Sehingga kadar glukosa Anda menjadi semakin meningkat dan menyebabkan Anda mengalami diabetes gestasional.
Diabetes gestasional merupakan jenis diabetes yang hanya dialami ketika masa kehamilan berlangsung. Selanjutnya pasca melahirkan akan pulih dengan sendirinya. Diabetes gestasional terjadi pada 5 – 7 % kehamilan. Sebaiknya ibu hamil segera memeriksa kadar gula darah di awal pemeriksaan kehamilan, apabila hasilnya negatif, diperiksa ulang di Trimester Kedua (24 – 28 minggu).
Berikut beberapa faktor yang memungkinkan ibu hamil mengalami diabetes gestasional pada masa kehamilannya:
Risiko Tinggi:
- Usia > 25 tahun.
- Obesitas.
- Etnis Asia dan Hispanik.
- Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS).
- Kehamilan kembar.
- Ada gula di urin.
- Riwayat melahirkan anak lebih dari satu kali (multiparitas).
- Riwayat gula darah meningkat atau diabetes gestasional di kehamilan sebelumnya.
- Riwayat melahirkan dengan kondisi bayi yang buruk (contohnya Makrosomia/ Giant Baby).
- Riwayat keluarga (ayah – ibu) menderita diabetes.
Risiko Rendah:
- Usia ibu hamil < 25 tahun.
- Tidak ada riwayat melahirkan dengan kondisi bayi yang buruk.
- Tidak ada riwayat keluarga (ayah – ibu) menderita diabetes.
- Tidak ada riwayat kelainan gula darah.
- Berat badan sebelum dan selama kehamilan normal.
Diabetes gestasional tidak hanya dapat membahayakan sang ibu namun juga dapat berdampak buruk bagi kondisi janin. Risiko yang dapat terjadi pada sang calon ibu yang terdeteksi mengidap diabetes gestasional adalah seperti:
- Menderita hipertensi pada kehamilan dan preeklamsia
- Berpotensi menjadi diabetes tipe 2 di kehamilan berikutnya.
- Meningkatkan risiko sindrom metabolic dan vaskuler (obesitas, hipertensi, resistensi insulin dan dyslipidemia).
- Kelahiran seksio sesarea.
Glukosa dalam darah yang tinggi pada masa kehamilan , berpengaruh juga bagi glukosa darah sang bayi sebelum dilahirkan. Hal ini disebabkan glukosa darah pada wanita hamil juga melewati sang janin, sehingga dapat memunculkan beberapa resiko yang cukup serius bagi sang bayi, seperti:
- Kelahiran prematur.
- Kelahiran mati.
- Makrosomia / giant baby. (Berat badan lahir lebih dari 4000 gram).
- Bayi lahir cacat.
- Memiliki kelainan jantung.
- Kadar gula darah rendah.
- Kadar billirubin yang tinggi.
- Obesitas.
- Menderita diabetes mellitus type 2 di usia muda.
Diabetes gestasional memang kebanyakan hanya terjadi saat masa kehamilan berlangsung dan akan kembali pulih pasca melahirkan. Meskipun begitu, penting bagi para ibu untuk dapat menangani secara tepat diabetes gestasional ini demi menjaga kesehatan dan keselamatan ibu sendiri juga sang calon buah hati nanti.
Melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin salah satunya. Dengan rutin melakukan check up setiap bulannya, ibu dapat memantau perkembangan kandungan ibu. Sehingga dapat meminimalisir resiko – resiko yang tidak diinginkan. Pertahankan berat badan yang sehat dan tidak terlalu bertambah pada saat kehamilan. Olah raga rutin dapat mempertahankan kadar gula darah supaya tidak meningkat dan dapat mencegah diabetes gestasional.