Bukan hanya wanita saja yang bisa mengalami masalah kesuburan. Pria juga bisa mengalami infertilitas. Untuk mengatasinya, ada prosedur intracytoplasmic sperm injection (ICSI) dan intracytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI) yang dapat menjadi solusi masalah ini.
Pada dasarnya, prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan sperma ke dalam sel telur dan berharap dapat membantu pembuahan. Prosedur ini merupakan solusi atas gangguan kesuburan pria yang biasa terjadi akibat cedera, penyakit, sperma abnormal atau produksi sperma yang sedikit.
Apabila Anda dan pasangan tengah mengalami masalah ini, bisa pertimbangkan menggunakan prosedur ini. Sebelum itu, mari pahami bagaimana cara kerja ICSI dan perbedaannya dengan prosedur IMSI. Simak jawaban lengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Mengenal Teknologi Reproduksi Berbantu dan Jenisnya
Pengertian ICSI Adalah?
Dilansir dari University of California San Francisco, intracytoplasmic sperm injection (ICSI) merupakan prosedur menyuntikkan sperma hidup tunggal secara langsung ke pusat sel telur.
Pada beberapa kasus, infertilitas terjadi akibat sperma tidak mampu menembus lapisan luar sel telur yang tebal. Bisa karena sel telur terlalu tebal, atau sperma tidak mampu berenang mencapai sel telur terkait. Prosedur ini dilakukan untuk membantu sperma membuahi sel telur yang telah matang.
Dengan melakukan penyuntikan sperma ke sel telur secara manual, maka akan meningkatkan peluang keberhasilan metode bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).
Tidak semua orang perlu prosedur ini. Umumnya hanya pasien dengan masalah sperma khusus yang diarahkan untuk melakukan prosedur ICSI.
Pengertian IMSI Adalah?
Dilansir dari Human Fertilisation & Embryology Authority, intracytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI) adalah metode pemilihan sperma seperti pada ICSI, namun menggunakan bantuan mikroskop yang lebih canggih.
IMSI merupakan salah satu teknologi reproduksi berbantu yang menjadi bagian dari metode bayi tabung. Dengan bantuan prosedur ini, tingkat keberhasilan bayi tabung dapat meningkat.
Pada ICSI, perbesaran yang bisa dilakukan oleh mikroskop hanya mencapai 400 kali. Sedangkan pada IMSI mencapai 6.000 kali. Dengan demikian, IMSI mampu melihat sperma dengan lebih rinci dan mampu memilih sperma dengan lebih baik.
Setelah sperma dipilih, prosedur berikutnya adalah menyuntikkan sperma langsung ke dalam sel telur.
Baca Juga: Metode Pengambilan Sperma IVF: MESA, PESA, TESA, TESE
Perbedaan dari Metode IVF biasa, ICSI dan IMSI
Dalam dunia medis, prosedur bayi tabung bukan sesuatu yang baru lagi. Meski demikian, masih ada cukup banyak masyarakat awam yang belum memahami bagaimana prosedur bayi tabung dilakukan.
Terdapat tiga metode yang biasa digunakan dalam prosedur bayi tabung, yaitu:
1. Metode IVF Biasa
Ini adalah prosedur yang sudah ada sejak lama. Prosedurnya masih dinilai konvensional dan tidak memerlukan jarum khusus atau mikroskop canggih.
Proses IVF akan menggunakan cawan petri yang di dalamnya terdapat beberapa sperma dan satu sel telur. Sperma saling dibiarkan untuk berenang dan berkompetisi mencapai sel telur. Prosedur ini sengaja dijalankan secara alami, sehingga biayanya pun lebih murah.
Apabila berhasil, akan ada satu sperma yang berhasil menembus zona pelusida dan membuahi sel telur secara mandiri. Setelah embrio berhasil terbentuk, maka dokter akan melakukan transfer embrio ke dalam rahim.
2. Metode ICSI
Sperma perlu didapatkan terlebih dulu melalui proses ejakulasi alami. Namun pria yang menjalani vasektomi akan melalui prosedur pembedahan yang disebut needle aspiration. Setelah berhasil mendapatkan sperma yang sehat, ahli embriologi akan melakukan pemeriksaan terhadap sperma.
Kemudian ahli embriologi akan menggunakan jarum khusus untuk menyuntikkan sel sperma ke dalam sel telur. Prosedur ini dilakukan di bawah mikroskop khusus dengan perbesaran 400x.
Perkembangan sel telur menjadi embrio akan terus dipantau sampai mencapai fase yang sesuai. Setelah itu embrio yang sudah terbentuk akan dipindahkan ke dalam rahim wanita supaya terjadi kehamilan.
Dokter spesialis fertilisasi akan melakukan pemeriksaan USG dan cek darah untuk melihat tanda-tanda kehamilan. Pasangan suami istri tinggal menunggu sampai terjadi kehamilan normal.
3. Metode IMSI
Prosedur selanjutnya yang digunakan untuk bayi tabung adalah IMSI. Prosedur ini merupakan prosedur yang lebih canggih dibandingkan prosedur sebelumnya. Ahli embriologi akan dilibatkan untuk menilai struktur sperma secara mendetail menggunakan mikroskop khusus dengan perbesaran hingga 6.000 kali.
Hal ini memungkinkan ditemukannya kecacatan atau potensi kelainan pada sperma terpilih, seperti kelainan pada ekor, kepala atau bagian tengah. Sperma yang terbaik akan dimasukkan ke dalam jarum khusus untuk disuntikkan ke dalam sel telur.
Adapun kriteria sperma yang bagus menurut WHO adalah:
- memiliki ekor lurus
- bentuk kepala oval
- inti sel tetap
- warna transparan
- tidak mengandung vakuola (gelembung)
Di balik kecanggihan dari prosedur ini, tidak banyak laboratorium bayi tabung yang melakukan prosedur ini. Pasalnya waktu yang dibutuhkan jauh lebih lama ketimbang dua prosedur bayi tabung lainnya.
Biaya yang dibutuhkan metode ini juga lebih mahal, meskipun memang memiliki tingkat keberhasilan pembuahan sel telur yang lebih tinggi dari metode lainnya.
Baca Juga: Inseminasi Buatan/Intrauterin (IUI): Penjelasan Lengkap
Siapa yang Membutuhkan ICSI?
Prosedur ini diberikan terhadap pasangan yang sulit menghasilkan anak karena sperma abnormal. Ada beberapa gangguan yang membuat dokter menyarankan untuk menggunakan prosedur ini, di antaranya yaitu:
- Tidak ada sel sperma dalam ejakulasi pria karena kemungkinan penyumbatan saluran reproduksi, gangguan hormonal atau masalah pada testis.
- Jumlah sperma yang keluar sangat sedikit atau kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani.
- Pergerakan sperma abnormal yang membuatnya tidak mampu mencapai sel telur.
- Sperma mempunyai bentuk (morfologi) yang tidak normal atau masalah teratozoospermia.
Indikasi Perlu Dilakukannya IMSI
Dokter akan menyarankan prosedur terbaik berdasarkan beberapa pertimbangan. Namun apabila pria mengalami masalah teratozoospermia atau bentuk sperma cacat, biasanya akan direkomendasikan memilih prosedur IMSI.
Seperti yang sempat disebutkan sebelumnya, IMSI membutuhkan waktu 1-5 jam lebih lama dari prosedur bayi tabung lainnya. Beberapa laboratorium bayi tabung juga tidak menyediakan prosedur ini karena tingkat kerumitan yang tinggi.
Tetapi jika terdapat beberapa masalah berikut, Anda perlu melakukan IMSI sebagai solusi mendapatkan keturunan:
- Kualitas embrio tidak baik sehingga tidak berkembang.
- Masalah kesuburan pria yang tidak diketahui penyebabnya.
- Oligoasthenoteratozoospermia berat.
- Kegagalan pembuahan dengan prosedur bayi tabung lainnya.
- Fragmentasi DNA sperma berat.
- Implantasi tidak berhasil.
Perbandingan Peluang Keberhasilan Bayi Tabung
Sejauh ini kedua prosedur bayi tabung tersebut masih sering digunakan, karena peluang kesuksesan yang paling tinggi ketimbang IVF. Sebuah studi yang dilakukan pada 2020 menemukan perbandingan antara keduanya, yaitu:
Peluang/Risiko | ICSI | IMSI |
Kehamilan Klinis | 32% | 35-44% |
Kelahiran Hidup | 25% | 20-32% |
Keguguran | 7% | 5-10% |
Dari tabel di atas memang menunjukkan bahwa IMSI lebih unggul dan menjamin keberhasilan pembuahan sel telur. Akan tetapi belum banyak studi yang membuktikan penemuan ini, sehingga masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Perlu dipahami bahwa meskipun sudah menggunakan metode ICSI atau IMSI, tidak ada jaminan bahwa prosedur ini selalu berhasil. Peluang keberhasilan ini dipengaruhi oleh kualitas sperma dan sel telur itu sendiri.
Selama prosedur berlangsung, ada hambatan sangat mungkin terjadi. Pada beberapa kasus, sel telur bisa tiba-tiba rusak, tidak terjadi pertumbuhan dari sel telur menjadi embrio, atau embrio berhenti tumbuh.
Baca Juga: Mengenal Preimplantation Genetic Testing (PGT) untuk IVF
ICSI dan IMSI, Pilih yang Mana?
ICSI pada IVF adalah prosedur medis yang berhasil menyelamatkan pasangan yang sulit memiliki anak karena infertilitas pria. Selain itu ada juga IMSI yang menjadi prosedur yang paling ampuh, namun tidak terlalu populer dari kedua prosedur bayi tabung lainnya.
Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Perlu dilakukan penelitian terhadap kondisi kesehatan pasien untuk bisa memberikan saran metode terbaik untuk bayi tabung. Oleh karenanya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan rekomendasi terbaik.
Jika Anda tertarik dengan pembahasan dr. Ivan Sini seputar kesuburan dan kehamilan lebih lanjut, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTok, Instagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!
Sumber:
University of California San Francisco, diakses pada September 2023, FAQ: Intracytoplasmic sperm injection (ICSI)
Human Fertilisation & Embryology Authority, diakses pada September 2023, Intracytoplasmic morphologically selected sperm injection (IMSI)