Mengenal Channels & Customer Relationships untuk Dokter

Mengenal Channels & Customer Relationships untuk Dokter

Pada artikel sebelumnya, kita sudah banyak membahas mengenai value proposition canvas. Kali ini, kita akan membahas bagaimana menyalurkan value ke pelanggan melalui channels dan customer relationships.

Apa itu channels dan customer relationships? Apa saja tips yang bisa diterapkan? Dan bagaimana penerapannya pada dunia kedokteran?

Yuk langsung kita bahas!

Apa itu Channels dan Customer Relationships ?

Dilansir dari Cleverism, channels merupakan saluran yang digunakan perusahaan untuk membuat produk/layanannya tersedia dan dapat diperoleh pelanggan.

Sedangkan dilansir dari HubSpot, customer relationships adalah metode yang digunakan oleh perusahaan untuk berinteraksi dengan pelanggan dan memiliki hubungan yang baik, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Kedua komponen business model canvas ini terletak di antara value propositions dan customer segments. Oleh karenanya, channels dan customer relationships memegang peranan penting yang menghubungkan nilai yang ingin ditawarkan dengan pelanggan potensial.

Baca Juga: Tips Menjadi Dokter Sukses dengan Framework Bisnis

Tips Memilih Channels yang Tepat

Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, saat ini ada banyak jenis channel yang bisa digunakan, baik yang konvensional atau yang menggunakan teknologi modern.

Contoh channel yang sering digunakan adalah channel personal (face to face), surat, email, media sosial, search engine, iklan, hingga afiliasi dengan para pengiklan.

Dalam memilih channel, ada beberapa pertanyaan yang bisa Anda pertimbangkan, yaitu:

  • Jika Anda menjadi pelanggan, Anda ingin dijangkau oleh perusahaan melalui channel apa?
  • Bagaimana cara perusahaan menjangkau pelanggan sekarang?
  • Bagaimana perusahaan ingin menjangkau pelanggan?
  • Bagaimana channel-channel tersebut bisa terintegrasi?
  • Manakah channel yang memiliki biaya paling efisien?

Untuk bisa memilih channel yang sesuai dengan produk atau layanan, berikut beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan:

  1. Fokuslah pada channel yang sesuai dengan customer segment yang telah Anda buat.
  2. Jika ada banyak channel yang bisa digunakan, pastikan memilih channel yang menjangkau jumlah pelanggan paling banyak dengan biaya paling rendah.
  3. Meskipun mempunyai banyak channel berarti lebih banyak pelanggan yang bisa dijangkau, namun sebaiknya tetap mengutamakan kualitas dari channel yang dimiliki. Lebih baik Anda memiliki sedikit channel, tapi kualitasnya bagus dan dapat menjangkau target pelanggan paling potensial.

Bagaimana Cara Memilih Strategi Customer Relationships?

Untuk memilih strategi customer relationships, ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda pikirkan, yaitu:

  • Jika Anda menjadi pelanggan, seperti apa bentuk relasi yang ingin Anda miliki dengan perusahaan?
  • Dari jenis relasi yang diharapkan pelanggan tersebut, mana saja yang sudah kita miliki sekarang?
  • Seberapa besar biaya yang diperlukan untuk mewujudkan relasi tersebut?
  • Bagaimana jenis-jenis relasi tersebut bisa terintegrasi dengan model bisnis kita?

Untuk bisa mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai jenis relasi pelanggan, berikut 9 jenis strategi customer relationship yang umum digunakan:

  1. Transactional: Hubungan antara perusahaan dan pelanggan yang murni untuk transaksi saja.
  2. Long-term: Hubungan dengan pelanggan yang dirancang agar bisa berkelanjutan dan mendalam.
  3. Dedicated Personal Assistance: Strategi ini melibatkan penugasan asisten pelanggan khusus untuk satu klien tertentu.
  4. Personal Assistance: Menugaskan asisten pelanggan untuk membantu pembeli baik sebelum maupun setelah terjadinya transaksi..
  5. Self-service: Strategi dimana pelanggan melayani diri mereka sendiri, seperti yang terjadi di supermarket.
  6. Automated Services: Menggabungkan self service dengan proses otomatis sehingga pelanggan melayani diri mereka sendiri tapi juga mendapat rekomendasi yang dipersonalisasi secara otomatis.
  7. Communities: Membangun komunitas pelanggan yang menjadi tempat bagi pelanggan untuk berbagi pengetahuan dan memecahkan masalah.
  8. Co-Creation: Melibatkan pelanggan dalam merancang desain produk atau menilai produk.
  9. Switching Cost: Hubungan yang terjadi ketika pelanggan sulit untuk beralih ke alternatif produk atau layanan dari perusahaan lain.

Baca Juga: Mengenal Business Model Canvas dan Manfaatnya untuk Dokter

Bagaimana Penerapannya pada Dunia Kedokteran?

Dalam dunia kedokteran, marketing merupakan hal sensitif yang perlu dilakukan dengan berhati-hati dan bertanggungjawab. Namun, dokter tetap berperan penting dalam mempromosikan layanan kesehatan dan mengedukasi masyarakat.

Oleh karenanya, dokter perlu menyampaikan isu-isu dalam topik kesehatan di berbagai wadah komunikasi, seperti misalnya media sosial. Hal ini sekaligus bisa menjadi sarana bagi dokter untuk merangkul customer, dalam hal ini pasien.

Sebagai contoh lain, dokter juga bisa menjadi pembicara seminar dengan topik kesehatan untuk mengedukasi masyarakat luas.

Walaupun ada banyak channel yang bisa dijangkau oleh dokter, namun dokter perlu menyampaikan informasi secara etis dan bertanggung jawab, serta mengevaluasi jenis media yang sesuai dengan informasi yang ingin disampaikan.

Dengan begitu, proses komunikasi ini akan menjadi sarana marketing dan bentuk customer relationship yang baik.

Cara Efektif Menyampaikan Value ke Pelanggan

Channels dan customer relationships merupakan hal yang akan menyampaikan value yang kita tawarkan ke pelanggan. Oleh karenanya hal ini perlu dirancang dengan baik dan penuh pertimbangan.

Pada artikel selanjutnya, kita akan membahas mengenai key partnership, key resources, dan key activities.

Jika Anda tertarik untuk mempelajari entrepreneurship dari sudut pandang dokter, jangan lupa cek artikel lainnya serta follow dan subscribe TikTok, Instagram dan Youtube dr. Ivan Sini ya!

Recent Posts

Perbincangan mengenai saran pengobatan GERD tanpa obat

Tips untuk Mengatasi GERD Tanpa Obat-obatan

Pada artikel-artikel sebelumnya, kita sudah banyak membahas tentang gastroesophageal reflux disease (GERD). Gangguan pencernaan ini menyebabkan gejala yang tidak nyaman seperti mual hingga sensasi panas di kerongkongan. Kali ini, dr.…
Read more >
Tips Menghidari Serangan GERD

Tips Mencegah Serangan GERD Kambuh

Pada artikel sebelumnya, kita sudah banyak membahas tentang pengalaman pasien GERD, penyebab hingga gejalanya. Kali ini, kita akan membahas tentang apa saja tips untuk mencegah serangan GERD kambuh berdasarkan pengalaman…
Read more >